Lebih dari satu tahun yang lalu, pada Maret 2020, COVID-19 masuk ke indonesia. Awalnya kita
hanya disuruh memakai masker saja ke sekolah, tetapi akhirnya kami disuruh
menetap di rumah. Para siswa-siswi belajar online, jadi tidak perlu pergi
kemana-mana. Mungkin terlihat seru, tidak harus pergi ke sekolah lagi tetapi
bisa langsung dari rumah. Tetapi tidak dalam beberapa hal. Berikut 3 Suka dan
Duka belajar online dari rumah
Gambar PJJ (www.kabarpendidikan.id)
Suka
1. Tidak harus keluar rumah
Tentunya ini sudah jelas. Mengapa keluar rumah jika diluar
hanya ada bahaya saja? Sekarang sudah bisa belajar di rumah, dan hanya perlu
memakai aplikasi Zoom, yaitu aplikasi konfrensi online. Banyak sekolah sudah
memakai aplikasi ini untuk terus mengajarkan siswa-siswi mereka.
2. Para murid melek teknologi
Murid-murid jika di sekolah hanya membaca buku, mengerjakan latihan,
dan menulis catatan. Sekarang tidak perlu lagi membaca buku, karena bisa ada
materi belajar dari internet, jadi banyak sumber bacaan. Mengerjakan Latihan pun
ada dalam bentuk google form, dan menulis catatan hanya perlu ngetik saja di
word.
3. Jadwal lebih fleksibel
Kalau di sekolah kita harus belajar mapel di jam tertentu,
kini sudah bisa lebih rileks, pokonya tugas harus dikumpulkan tepat waktu
sebelum deadline. Pulang tidak terpatok masuk dan istirahat pun juga bisa panjang.
Dan untuk dukanya…
1. Koneksi internet yang tidak stabil
Bahkan daerah yang sudah maju pun bisa saja internet langsung
turun. Setiap siswa pasti pernah mengalami wifi yang tiba-tiba turun.
Penjelasan sang guru pun mulai putus-putus, dan zoom meeting di laptop anda
tiba-tiba Kembali ke “window” bertuliskan connecting…. Tentu saja menggangu.
Bisa saja ada penjelasan yang ketinggalan. Bagaimana kalau ada bahan yang
penting??
2. Burnout karena banyak tugas yang diberikan
Kalau diberikan tugas oleh guru pastinya harus dikerjakan
sebelum deadline,namun aoa yang akan terjadi jika diberikan kebanyakan tugas? Para
siswa-siswi mengalami burnout, yaitu kondisi stres berat yang dipicu oleh
pekerjaan. Burnout tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan perlu diatasi
dengan tepat karena dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental seorang pelajar,
seperti membuat prioritas, mengapresiasi diri sendiri, dll.
3. Susah membuat jadwal yang pas.
Banyak murid-murid sekolah susah mengatur jadwal, karena banyaknya tugas yang dibebankan jadi susah mengatur waktu, manya yang harus diselesaikan lebih dulu, dll. Biarpun waktu belajar sekarang jadi fleksibel, tugas yang diberikan jadi banyak karena tidak sekolah offline.
Terima kasih sudah mengerjakan tugasnya dengan baik. Semoga 0andemi ini segera berakhir
ReplyDelete